Idris/Henoch/Akhnukh (4533 SM)
Diriwayatkan bahwa Idris lahir dan tinggal di wilayah yang kini dikenal sebagai Irak,
menyampaikan pengetahuan ketuhanan kepada masyarakatnya. Selain dari Irak, dalam
beberapa kisah disebutkan juga bahwa Idris kemungkinan lahir di daerah Mesir.
Idris memiliki nama asli Khanukh (Akhnukh, Annukh) dan dipanggil juga sebagai Henoch, ia
dipanggil Idris karena mempelajari mushaf-mushaf Ketuhanan.
Menurut buku berjudul The
Prophet of God Enoch: Nabiallah Idris, Idris adalah sebagai atau nama Arab bagi Akhnukh,
nenek moyang dari Nuh.
Idris dianugerahi kepandaian dalam berbagai disiplin ilmu dan kemahiran, serta kemampuan
untuk menciptakan alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia terutama alat untuk
mengarahkan bagaimana logika berpikir dan juga alat untuk bekerja sehari-hari.
Dalam
beberapa kisah dikatakan bahwa Idris adalah diantara manusia yang pertama kali
mengembangkan tulisan, menguasai berbagai bahasa, ilmu perhitungan, ilmu
alam, astronomi, dan lain sebagainya.
Sedikit mengenai kisah Idris dimasukan ke dalam tulisan ini karena masa hidup beliau yang
sangat lampau namun menunjukan sudah adanya catatan yang diduga berasal darinya yaitu
ajaran tentang kehidupan berdasarkan konsep ketuhanan, kemanusiaan, dalam meraih
kebahagiaan.
Ini menunjukan bahwa sudah lama sekali atau bahkan mungkin sedari awal
konsep tentang kebahagian menjadi bagian dari pencarian manusia dari masa ke masa.
Berikut ini diantara catatannya:
- Kesabaran berusaha yang disertai keyakinan kepada Tuhan membawa kemenangan.
- Orang yang bahagia adalah orang yang waspada dalam melakukan usaha dan perbuatan serta mengharapkan pertolongan dari Tuhan dengan melakukan perbuatan baik.
- Bila kamu memohon sesuatu kepada Tuhan dan berdoa, maka tuluskan niatmu. Demikian pula puasa dan pengabdianmu hendaknya untuk Tuhan.
- Taatlah kepada Rajamu dan tunduklah kepada Pembesarmu serta penuhilah selalu mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Tuhan.
- Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya.
- Barang siapa tidak hidup dalam kesederhanaan tidak akan ada sesuatu pun yang memuaskannya. Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seseorang tidak dapat bersyukur kepada Tuhan atas nikmat-nikmat yang diperolehnya itu sehingga tidak beroleh bahagia sebenarnya.
Legenda nabi Idris atau Enoch/Henoch/Annkh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar