Sabtu, 08 April 2017
Rabu, 05 April 2017
Download PDF (Gratis)
Semua isi dari Buku The Constant Happiness dan Hikmat Membangkitkan Pancasila ada di blog dan bisa diunduh versi PDF-nya secara gratis.
Membeli Buku adalah membeli versi cetak langsung dari penulis karena mengapresiasi karyanya dan bermaksud untuk turut berpartisipasi dalam menyebarluaskan pesan dari buku serta mendapatkan bagi hasil dari sistem donasi yang ditawarkan.
Dalam setiap buku ada pesan donasi seperti berikut ini:
Donasi yang dimaksud adalah bantuan untuk terus menyebarluaskan pesan kebaikan yang ada di dalam buku The Constant Happiness maupun buku Hikmat Membangkitkan Pancasila.
Untuk Indonesia yang Lebih Baik
Selasa, 04 April 2017
Tentang Penulis
Tentang Penulis
Arya
Adalah
nama pena atau panggilan sebagai penulis dari Aryandi Yogaswara, lahir di Bandung pada tanggal 1 Mei 1980 atau
15 Jumadil Akhir 1400 H. Besar di Kota Cianjur, kuliah di Bandung, sempat
bekerja di Lampung, Sukabumi, Bekasi, Jakarta, dan kini bertempat tinggal di
Perumahan Puri Bintaro Residence 1 Blok D No 25, warga dari RT 07 RW 04 Kelurahan Serua Indah,
Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia.
Buku
selanjutnya dari Penulis setelah The Constant Happiness adalah: Hikmat –
Membangkitkan Pancasila.
Sebagai
pembicara, penulis menyampaikan materi The Constant Happiness dan Buku Hikmat dalam
bentuk seminar motivasi atau bedah buku. Bisa dihubungi di aryandiyog@gmail.com
Kedua bukunya bisa dibaca secara daring melalui blog:
Julianti
Julianti, lahir di Cianjur, 17 April 1980. Merampungkan studi sebagai Sarjana Akuntansi. Menulis cerpen, puisi, esai, menyunting buku di samping aktif di dunia seni peran untuk program televisi, iklan, film, dan FTV.
Penulis buku antologi PUISI IBU, Co-writer buku THE CONSTANT HAPPINESS, dan telah menyunting beberapa buku, diantaranya RENUNGAN ZAMAN 1, 2, 3, 4, 5, 6, PEMBELAH BUMI, NAPA LAN PANA karya Buanergis Muryono.
Puisinya turut hadir dalam buku MEMO ANTI TERORISME dan MEMO ANTI KEKERASAN TERHADAP ANAK yang dikeluarkan oleh Forum Sastra Surakarta.
Beralamat di Puri Bintaro Residence 1, blok D no. 25. RT. 07 RW. 04 Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan,Banten. Email: julianti.luck@gmail.com. Facebook/Instagram: julianti aryandi.
Beralamat di Puri Bintaro Residence 1, blok D no. 25. RT. 07 RW. 04 Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan,Banten. Email: julianti.luck@gmail.com. Facebook/Instagram: julianti aryandi.
Serial tulisan Celoteh Anak karyanya bisa dikunjungi di Blog:
Meta, Karuna, Mudita, dan Upeka
Tips tambahan untuk memasukan rasa pembangun kebahagiaan melalui sadar napas atau memasukan program pembersihan diri kedalam jiwa yang bisa dipraktikan diantaranya adalah, dengan memunculkan kondisi perasaan yang Meta, Karuna, Mudita, dan Upeka.
Berikut ini masing-masing penjelasannya:
Meta adalah
rasa cinta kasih, Anda ucapkan ketika dalam kondisi meditatif, “semoga
semua makhluk berbahagia”, resapi ucapan itu, bayangkan siapa
pun orang yang Anda lihat tadi di pinggir jalan, yang sedang muram,
yang sedang tanpa
ekspresi, atau orang sedang apa pun yang Anda teringat, yang ketemu tadi di lift, di parkiran, di kantin, Anda sampaikan kata “semoga semua mahluk berbahagia”, ekspresikan dan hayati rasa ini, Anda membuat imajinasi semoga
semua orang berbahagia, semua bahagia, dan semua bahagia, betapa menyenangkannya dunia ini jadinya.
Karuna
adalah belas kasihan, kata-katanya: “semoga
semua duka terangkat”, “semoga segala sengsara, duka, sedih, derita, kesusahan, semua diangkat”, diangkat dari mana? Dari semua, dari semua yang Anda lihat, dari semua orang yang Anda kenal maupun tidak, dari semua yang Anda telah
lalui, semua yang mungkin terbayang. Anda bayangkan Boss Anda terangkat dukanya, Anda bayangkan karyawan Anda, anak,
istri Anda terangkat dukanya, semua teman Anda, Anda bayangkan satpam yang
menyapa kita tadi terangkat dukanya, Anda bayangkan para pemimpin Negara ini,
pejabat yang korupsi, konglomerat baik yang hitam maupun yang abu-abu,
kompetitor bisnis Anda, dan seterusnya siapapun. Sama semuanya, sebagaimana tadi Meta, Anda
bilang “semoga terangkat
dukanya”. Tidak ada makhluk di bumi ini yang mau bersedih dan berduka, demikian
juga kita. Mari, ibaratnya doa, kita sama-sama berdoa, saling mendoakan.
Mudita
adalah kegembiraan bersimpati, mengakses rasa ini bisa membuat Anda lebih mudah lagi untuk berbahagia. Anda bayangkan dan katakan “aku bahagia atas bahagia setiap orang, semua orang”, latih diri Anda untuk senantiasa merasakan ini, lihat
orang tertawa Anda
merasa senang, lihat orang tersenyum Anda senang, lihat siapa pun yang bahagia merasa
senang, bahkan walaupun dia adalah pesaing Anda,
Anda senang terhadap
kebahagiaan mereka, ayo belajar, walaupun bagi Anda, seseorang adalah menyebalkan, bahagialah saat
melihat dia bahagia, belajarlah untuk biasa merasakan senang atas senangnya orang lain.
Upeka
adalah batin yang seimbang, ketika Anda nyatakan pada diri sendiri bahwa “Aku
bahagia”, “Aku bahagia karena Aku bahagia, mutlak bahagia tanpa syarat”, biarkan
rasa Anda mengenali kondisi ini, memang di awal-awal perlu dilatih dan dibiasakan, tapi
lama-lama kalo sudah terbiasa seperti
ini, anytime, kapan pun Anda menghirup napas, tinggal niatkan
bahagia, maka akan merasa bahagia.
Setelah itu, ketika Anda
semakin mahir, maka
tidak akan ada lagi
yang ditakutkan dan dikhawatirkan, pada saat itu, Anda siap menghadapi turun-naik
kehidupan dan menjadi jauh lebih produktif dan kreatif!
Langganan:
Postingan (Atom)